maxwin138
maxwin138
maxwin138

Kisah Pengabdian Hasan Tata Abas, Orang Indonesia yang Jadi Pendamping Imam Masjid Nabawi

Kisah Pengabdian Hasan Tata Abas, Orang Indonesia yang Jadi Pendamping Imam Masjid Nabawi

Liputan6.com, Madinah – Hasan Tata Abas memang tak banyak dikenal orang meski menjalankan tugas mulia di Masjid Nabawi, Kota Madinah, Arab Saudi. Karena jarang bersentuhan dengan masyarakat luas dan lebih banyak menghabiskan waktunya di Maarots Kadimiyah Masjid Nabawi.

Pria asal Provinsi Banten ini merupakan warga negara Indonesia yang terpilih menjadi pelayan atau pembantu salah satu Imam Masjid Nabawi. Sehari-hari, Hasan membantu dan melayani kebutuhan Syekh Abdul Muhsin bin Muhammad al-Qasim, salah satu dari tujuh Imam Masjid Nabawi.

Tugas Hasan mulai dari menyiapkan ruangan, menyediakan makanan, minuman dan sebagainya. Tak hanya itu, Hasan juga kerap menemani sang imam menjamu tamunya.

Hasan dengan sigap menyuguhkan qohwah atau teh campur rempah, minuman khas Arab Saudi, kepada para tamu dan syekh.

“Kalau syekh sedang menyusun kitab-kitab, saya akan menyiapkan minuman. Kalau ada tamu, saya bawakan oleh-oleh untuk tamunya ke mobil. Persiapkan dan siapkan kantornya, ya saya bersihkan dan seterusnya,” ujarnya kepada tim Media Center Haji (KIA) beberapa waktu lalu di Madinah.

Sebagai asisten imam Masjid Nabawi, Hasan bekerja dari Subuh hingga Isya’. Sejak pagi, Hasan sudah memulai aktivitasnya di Maarots Kadimiyah yang terletak tepat di depan pintu 309 Masjid Nabawi. Menjelang sore setelah Ashar, Hasan pindah ke Masjid Nabawi.

Warga negara Indonesia yang mengabdikan dirinya untuk Masjid Nabawi sejak 2004 ini mengaku tak pernah menyangka akan menjadi asisten imam masjid peninggalan Nabi Muhammad SAW.

Dia menceritakan bagaimana dia bisa pergi jauh dari Indonesia untuk menjadi pelayan di Masjid Nabawi. Saat itu, ia baru saja menyelesaikan pendidikannya di sebuah pesantren di Padeglang, Banten.

“Awalnya karena ekonomi. Saat itu saya hanya punya satu anak, saya memutuskan untuk mengikuti beasiswa gratis di Universitas Islam Madinah (UIM). Dengan izin Allah, saya bisa lulus,” kata Hasan.

Selepas kuliah, ia melamar pekerjaan di Arab Saudi melalui kafil (sponsor) bin Laden Group untuk ditempatkan di Masjid Nabawi. Bersama 47 peserta lain dari berbagai negara di dunia, Hasan menjalani seleksi dan wawancara.

“Saat itu syekh membutuhkan asisten. Saya ikut wawancara, qodarulloh diterima. Alhamdulillah,” ujarnya.

https://www.liputan6.com/islami/read/5346766/kisah-pengabdian-hasan-tata-abas-orang-indonesia-yang-jadi-asisten-imam-masjid-nabawi”>Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *