Aplikasi telejemaah yang dibuat oleh Pusat Kesehatan Haji (Puskes Haji) Kemenkes ini tersedia di PlayStore sehingga memudahkan jamaah dan keluarganya untuk menginstalnya di ponsel berbasis Android.
Setelah pemasangan, keluarga dapat memasukkan nomor porsi jamaah terkait dan memantaunya melalui menu riwayat pemeriksaan.
Menu riwayat pemeriksaan mencakup seluruh riwayat jamaah sakit yang berobat di KKHI, Poskes, dan RSAS selama menjalankan ibadah haji.
Melalui menu ini pula, keluarga bisa mengetahui update harian jemaah yang dirawat di RSAS dan KKHI yang meliputi kondisi terkini jemaah, status pengobatan, hingga diagnosis dari dokter penanggung jawab.
“Keluarga bisa melihat apakah jemaah masih dirawat di rumah sakit atau sudah meninggalkan informasi alasan berangkat,” kata Imran.
Jika informasi alasan berangkat menunjukkan ‘SEHAT’, berarti jemaah telah keluar dari perawatan fasilitas kesehatan. Namun jika informasi alasan berangkat menunjukkan ‘TIDAK ADA’, berarti jemaah sakit dan masih dirawat di rumah sakit.
Selain itu, menu riwayat pemeriksaan juga memuat informasi jika seorang jamaah meninggal dunia. Dalam hal ini menu ini akan memberikan informasi mengenai penyebab kematian hingga lokasi pemakaman.
“Jika jamaah dinyatakan meninggal dunia, maka update kondisinya juga akan dilaporkan di aplikasi telejemaah melalui menu riwayat pengobatan,” kata Imran.
Melalui aplikasi ini diharapkan tidak hanya memudahkan tenaga kesehatan untuk memantau kondisi jemaah, tetapi juga keluarga di tanah air.
https://www.liputan6.com/islami/read/5345643/susul-kloternya-ke-madinah-11-jemaah-haji-sakit-dievakuasi-pakai-ambulans”>Source link