Tawadhu’ dalam Islam mengajarkan untuk rendah hati dan tidak sombong, baik itu dalam berinteraksi dengan sesama manusia dan Allah. Tawadhu’ juga mengajarkan untuk menghargai dan memuliakan orang lain, tanpa memandang status atau kedudukan. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman, “Dan janganlah engkau memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah engkau berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membanggakan diri” (QS. Luqman: 18).
Selain itu, tawadhu’ juga mengajarkan untuk tidak merendahkan orang lain. Dalam Islam, setiap manusia dianggap sama di hadapan Allah, dan tidak ada seorang pun yang lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lainnya. Oleh karena itu tawadhu’ juga mengajarkan untuk mengakui kelemahan dan kesalahan kita sendiri serta berusaha untuk memperbaiki diri.
4. Sabar (Kesabaran)
Sabar dalam Islam mengajarkan untuk tetap tenang dan sabar, dalam menghadapi ujian dan cobaan yang diberikan oleh Allah. Sabar juga mengajarkan untuk tidak mudah putus asa dan terus berusaha mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman, “Dan sesungguhnya Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah: 155).
Selain itu, sabar juga mengajarkan untuk tidak mengeluh dan mengadu nasib ketika mengalami kesulitan. Sebaliknya, sabar mengajarkan untuk menerima ketentuan Allah dengan lapang dada dan berusaha untuk memperbaiki diri dalam menghadapi cobaan.
Berkaitan dengan akhlak yang mulia ini, Rasulullah SAW bersabda,
انما بعثت لاتمم صالح الاخلاق
“Aku diutus semata-mata untuk menyempurnakan kebaikan akhlak.” (Imam Ahmad dari Sa’ied bin Manshur dari Abdul ‘Aziez bin Muhammad dari Muhammad bin ‘Ajlaan dari al-Qa’qaa’ bin Hakiem dar Abi Shaleh dari Abu Hurairah).
https://www.liputan6.com/islami/read/5265726/4-pilar-akhlak-mulia-dalam-islam-yang-wajib-diketahui-meneladani-suri-tauladan-rasulullah”>Source link