Liputan6.com, Jakarta – Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk bekerja lebih cermat dan pintar di seluruh tahapan Pemilu.
“Yang kita imbau adalah KPU maupun Bawaslu agar bekerja lebih cermat. Yang namanya pemilu itu, legitimasinya bukan cuma di nanti di pencoblosan, tapi juga mulai dari proses tahapan,” kata Ketua DKPP Heddy Lugito kepada wartawan di Kantor Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa (22/8/2023).
Menurut Heddy, para penyelenggara pemilu itu harus menjaga integritas agar tak memunculkan masalah selama proses kontestasi politik ini.
“Kalau tahapannya legitimate, nanti juga sampe proses pencoblosan dan penghitungan suara juga akan legitimate. Tapi kalau di proses tahapan-tahapan ini sudah memunculkan masalah, itu saya sangat khawatir akan mengurangi kredibilitas penyelenggaraan pemilu,” ujar Heddy.
Jika KPU dan Bawaslu berhasil kerja cermat dan pintar, Heddy yakin jumlah pengaduan ke DKPP pun akan berkurang.
“Pada intinya jangan sampai ada kesalahan sekecil apapun. Yang penting itu kerja cermat dan smart. Kalau itu semuanya kita lakukan, saya yakin pengaduan di DKPP akan berkurang,” tambah Heddy.
Sebelumnya, Anggota DKPP Muhammad Tio Aliansyah mengungkapkan, masa penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) merupakan salah satu tahapan Pemilu yang berpotensi mengakibatkan banyaknya aduan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) yang diterima DKPP.
Tio menambahkan, data DKPP menunjukkan bahwa aduan yang diterima DKPP terkait tahapan penetapan DCT dalam setiap Pemilu cenderung tinggi.
“Masa rawannya itu saat penetapan DCT,” kata pria yang karib disapa Tio ini saat menerima kunjungan kerja DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Kantor DKPP, Jakarta, Jumat 18 Agustus 2023.
https://www.liputan6.com/pemilu/read/5376699/dkpp-minta-kpu-dan-bawaslu-kerja-cermat-pemilu-bukan-cuma-saat-pencoblosan”>Source link