Philips pun mewanti-wanti efek split voting dukungan pemilih PPP dan PAN terhadap elektoral dua parpol tersebut di pemilihan umum legislatif (Pileg). Philips menyampaikan, PPP dan PAN mesti mencari cara memberikan kompensasi suara pemilih yang hilang.
“Nah ini kan split voting, satu fenomena yang membuat ketua partai ini, semua saya kira sekarang perlu untuk menimbang-nimbang bagaimana mengkompensasi suara yang hilang karena mendukung salah satu calon yang pemilih mereka tidak terlalu cenderung untuk memilih calon yang bersangkutan,” jelas dia.
Meski begitu, Philip turut menyoroti elektabilitas Anies yang stagnan dibanding Ganjar dan Prabowo. Philips menyarankan parpol koalisi yang mendukung Anies lebih masif mengampanyekan Anies sebagai bacapres yang diusung.
“Karena dia udah lewat threshold, udah dapat cocktail effect-nya. Lalu mereka ya sudah kita santai dulu. Mungkin dia berpikir ya udah nanti, kalau aktif sekarang, menyerang sana, menyerang sini putaran kedua bingung nyari partner,” kata dia.
“Ini mungkin satu hal yang harus didiskusikan lagi terkait dengan koalisinya Pak Anies,” lanjut Philips.
https://www.liputan6.com/pemilu/read/5384542/pemilih-pan-dan-ppp-di-2019-dukung-anies-untuk-pilpres-2024-pengamat-ada-split-voting”>Source link