Dalam paparannya, Fahmi membuka data survei IPRC di Jawa Barat pada Bulan November 2022 dan April 2023. Hasilnya, ada peningkatan pemilih yang signifikan terhadap Ganjar Pranowo di Jawa Barat. Peningkatan itu melebihi Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
“Pada Bulan November 2022 dengan menggunakan pertanyaan terbuka, di Jawa Barat Ganjar Pranowo mencapai 11,8 % dan pada Bulan Maret 2023 Ganjar Pranowo mencapai 19,2 %. Peningkatannya sebesar 8%. Sedangkan Prabowo Subianto meningkat sebesar 5% dan Anies Baswedan menurun sebesar 2%,” kata Fahmi.
Fahmi menambahkan, IPRC juga telah melakukan survei tertutup di Jawa Barat mengenai pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden. Hasilnya, Ganjar Pranowo disimulasikan berpasangan dengan Ridwan Kamil masih kalah dengan Prabowo Subianto dan Anies yang disimulasikan berpasangan dengan nama-nama lain.
“Survei bulan April 2023, simulasi Ganjar Pranowo berpasangan dengan Ridwan Kamil memperoleh 27,2%, masih kalah dibanding simulasi Prabowo berpasangan dengan Erick Thohir yang memperoleh 39,2% juga Anies Baswedan yang disimulasikan berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono yang memperoleh 34,3%,” urai Fahmi.
Namun demikian, Fahmi memberi penjelasan pada survei tersebut belum ada hasil dari Anies yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar. Tetapi dari hasil terkait d Ridwan Kamil bukan menjadi faktor penentu utama kemenangan Ganjar di Jawa Barat.
Merespon hasil survei tersebut, Achyar menyampaikan bahwa penting bagi beserta untuk cermat memilih Calon Wakil Presiden.
“Jangan sampai di Jawa Barat bisa memperkecil kekalahan, tetapi di Provinsi Jawa Timurnya Ganjar Pranowo juga kalah,” pesan Achyar.
“Penting menurut saya Ganjar Pranowo dan partai pengusungnya untuk cermat memilih Calon Wakil Presiden. Data survei dari IPRC jelas membuktikan bahwa jangan jadikan Jawa Barat sebagai satu-satunya opsi memenangkan suara,” imbuh dia.
https://www.liputan6.com/pemilu/read/5395174/ganjar-muda-padjadjaran-bedah-elektabilitas-cawapres-demi-menangkan-suara-jabar”>Source link