Liputan6.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mempersilakan menteri di kabinetnya maju dalam Pilpres 2024. Menanggapi hal itu, Sekjen DPP PKS Habib Aboe masyarakat sudah lelah dengan berbagai perubahan aturan yang ada.
“Ya silakan, silakan saja deh mau cara aturan apapun. Rakyat sudah capek dengan begitu-begitu diubah begini, begitu, begini,” kata Aboe ditemui di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2023).
Aboe menilai, saat ini rakyat Indonesia butuh pemimpin yang mampu melakukan perubahan dan perbaikan yang fokusnya pada kesejahteraan hidup ketimbang obrolan mengenai politik yang tak berkesudahan.
“Rakyatnya udah jelas butuh siapa pemimpin yang bisa melakukan perubahan, perbaikan, mensejahterakan, memakmurkan menenangkan, memberikan semangat eskalasi kemajuan pendidikan dan lain-lain sebagainya, itu,” kata Aboe.
“Sudah bosan ngomong politik-politik terus ini, cepat-cepat lah,” sambung dia.
Presiden Jokowi menyatakan tidak akan melarang saat ada menteri yang hendak maju menjadi kandidat calon presiden. Hanya saja dia meminta, tidak ada fasilitas negara yang disalahgunakan.
“Paling penting tidak menggunakan fasilitas negara dan kedua kalau kampanye ya (ambil) cuti, aturannya jelas,” kata Jokowi kepada awak media di Bogor, Senin (11/9/2023).
Soal aturan perlu tidaknya mengundurkan diri sebagai menteri, Jokowi meminta publik melihat aturan resmi. Jika memang tidak diwajibkan mundur, maka hal tersebut tidak perlu dilakukan.
“Aturannya seperti apa? Kalau aturannya tidak usah mundur ya enggak apa-apa,” jelas dia.
Jokowi memastikan, bila menteri tersebut mengambil cuti untuk kepentingan pencalonan, maka diyakini pemerintahan tetap akan berjalan baik.
“Sistem birokrasi kita ini sudah mapan, diizinkan (cuti) yang dulu-dulu juga gitu,” kata Jokowi.
https://www.liputan6.com/pemilu/read/5395852/jokowi-izinkan-menteri-maju-pilpres-sekjen-pks-silakan-saja-rakyat-sudah-capek”>Source link