Liputan6.com, Jakarta – Masa depan politik kita terletak pada pundak pemuda. Mereka adalah penerus generasi yang akan membentuk wajah politik negarA. Hal itu jadi poin utama dalam diskusi yang dimoderatori oleh Stafsus Menpora Alia Noorayu Laksono dengan Narasumber Gianluigi (Founder komisi.co) dan Ali Ghiffar Putra Rinanto (Ketua Umum Bakornas Fokusmaker)
Diskusi ini memiliki tema Pemuda dan Pemilu untuk memahami betapa krusialnya peran pemuda dalam proses politik. Ali Ghiffar Putra Rinanto mengatakan pemuda bukan hanya segelintir individu. Mereka adalah kelompok pemilih yang signifikan.
Suara mereka memiliki potensi besar untuk memengaruhi hasil pemilihan dan komposisi kekuasaan politik. Energinya, pandangan segar, dan semangat mereka dapat membawa perubahan positif dalam politik.
Pemuda seringkali menjadi penggerak perubahan dalam agenda politik. Mereka memperjuangkan isu-isu yang mereka anggap penting, seperti perubahan iklim dan pendidikan. Isu-isu ini menjadi pusat perhatian mereka dan memaksa para pemimpin politik untuk merespons.
Lebih lanjut, Gianluigi mengatakan pemuda tumbuh dalam era teknologi digital. Mereka aktif di media sosial dan menggunakan teknologi digital sebagai sarana untuk berkomunikasi, berorganisasi, dan menyebarkan informasi politik. Ini mengubah cara kampanye politik dilakukan dan cara pemilih dipengaruhi.
Untuk memastikan partisipasi yang efektif, penting untuk memberikan pendidikan politik kepada pemuda. Ini mencakup pemahaman tentang proses pemilihan, hak-hak pemilih, dan dampak kebijakan politik terhadap masyarakat. Dengan pengetahuan ini, pemuda dapat membuat keputusan.
https://www.liputan6.com/pemilu/read/5400262/stafsus-menpora-pemuda-harus-berpartisipasi-aktif-dalam-politik-demi-membentuk-masa-depan-bangsa”>Source link